Mitra BLUD
Berbasis Teknologi

Analisis Bisnis: Penyelesaian Masalah dengan Analisis Fishbone

Dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), analisis kinerja keuangan, pelayanan, dan manfaat merupakan fondasi utama untuk menilai capaian instansi. Setelah seluruh elemen kinerja diuraikan, langkah selanjutnya adalah analisis bisnis untuk identifikasi masalah dan perbaikan strategi. Analisis ini dilakukan untuk memastikan arah pengembangan menjawab kebutuhan serta tantangan BLUD dalam jangka menengah. Melalui analisis bisnis, penyusun dokumen Renstra dapat menyempurnakan strategi, menyesuaikan sasaran, serta menghindari pengulangan kesalahan dari periode sebelumnya.

Terdapat berbagai model analisis yang dapat digunakan dalam dokumen Renstra, salah satunya adalah analisis Fishbone atau diagram tulang ikan. Analisis ini dikenal efektif dalam mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah yang kompleks. Fishbone memetakan masalah ke dalam kategori penyebab, seperti SDM, metode, sarana dan prasarana, lingkungan, kebijakan, hingga proses kerja. Dengan pendekatan ini, penyusun Renstra dapat melihat secara menyeluruh hubungan antara faktor-faktor penyebab dan dampaknya terhadap kinerja layanan. Fishbone sangat cocok digunakan ketika ditemukan masalah besar dalam capaian target Renstra, namun akar masalah belum jelas. Proses ini membantu pengambilan keputusan menjadi lebih berbasis bukti.

Pada dasarnya, analisis Fishbone juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya terletak pada visualisasi yang jelas, pendekatan sistematis, dan kemampuannya memetakan masalah dari berbagai sisi. Namun, Fishbone hanya efektif jika informasi dan data pendukung tersedia dengan lengkap. Jika tidak, simpulan yang dihasilkan bisa bersifat subjektif atau tidak menyentuh akar permasalahan sesungguhnya. Oleh karena itu, keterlibatan lintas tim sangat penting untuk memastikan bahwa faktor-faktor penyebab yang teridentifikasi benar-benar mewakili kondisi yang terjadi di lapangan.

Analisis Fishbone sangat cocok diterapkan di berbagai jenis UPTD seperti Puskesmas, laboratorium, unit kebersihan, dan sektor pelayanan lainnya. Jenis layanan publik yang dijalankan oleh UPTD cenderung memiliki banyak variabel yang mempengaruhi kinerjanya. Dengan Fishbone, UPTD dapat melakukan evaluasi mendalam terhadap permasalahan seperti keterlambatan layanan, ketidakpuasan pengguna, atau inefisiensi operasional. Hasil analisis ini dapat menjadi bahan masukan yang krusial dalam menyusun arah kebijakan dan strategi yang lebih tepat sasaran dalam dokumen Renstra BLUD.

Analisis Fishbone dalam prosesnya seringkali bersifat subjektif dikarenakan kurangnya data dukung sehingga strategi yang dihasilkan terkadang kurang akurat. Permasalahan ini merupakan masalah serius karena analisis renstra sangat penting menentukan arah BLUD lima tahun kedepan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, kami syncoreBLUD memiliki layanan berupa pendampingan penyusunan dokumen renstra. Dalam pendampingan ini, setiap bagian dalam penyusunan analisis bisnis, salah satunya dengan analisis fishbone, disusun dengan data yang tervalidasi dan dapat dipertanggungjawabkan. Harapan kami, solusi yang kami hadirkan dapat memberikan manfaat untuk setiap instansi di Indonesia yang akan dan telah menerapkan BLUD dengan tujuan peningkatan kualitas layanan untuk masyarakat.

Analisis Bisnis

Jumlah Viewer 25 views
Scroll to Top