Analisis bisnis memiliki peranan penting dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) karena menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan langkah konkret yang efektif dan efisien untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Namun, BLUD sering menghadapi berbagai tantangan dalam menyusun rencana strategis, seperti keterbatasan sumber daya, koordinasi internal yang belum sinergis, serta dinamika eksternal yang cepat berubah. Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan pendekatan analisis yang tidak hanya sistematis, tetapi juga aplikatif dan mudah dipahami oleh seluruh tim penyusun Renstra. Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) hadir sebagai salah satu alternatif yang mampu membantu BLUD dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan masalah strategis berdasarkan tingkat urgensi, keseriusan dampak, dan potensi pertumbuhan masalah di masa depan. Dengan pendekatan ini, BLUD dapat merumuskan strategi yang lebih tajam, terfokus, dan selaras dengan kondisi nyata di lapangan.
Konsep dan Komponen Utama dalam Metode USG
Metode USG merupakan salah satu teknik analisis yang digunakan untuk memprioritaskan permasalahan berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya terhadap kinerja organisasi. USG sendiri merupakan singkatan dari tiga komponen utama yang dinilai, yaitu Urgency (U), Seriousness (S), dan Growth (G). Metode ini sering digunakan dalam proses penyusunan rencana strategis untuk memastikan bahwa sumber daya organisasi difokuskan pada permasalahan yang paling signifikan dan membutuhkan penanganan segera.
Konsep dasar dari metode USG adalah bahwa tidak semua permasalahan memiliki bobot yang sama. Beberapa masalah mungkin terlihat besar, namun tidak mendesak. Sebaliknya, ada masalah yang berkembang cepat dan dapat membahayakan keberlanjutan organisasi bila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, pendekatan USG hadir sebagai alat bantu untuk mengukur dan membandingkan tingkat prioritas setiap masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya, baik dari hasil analisis SWOT, Fishbone, maupun diskusi internal.
Adapun komponen utama dalam metode USG dijelaskan sebagai berikut:
-
Urgency (U): Mengukur seberapa cepat suatu masalah harus segera diatasi. Masalah dengan tingkat urgensi tinggi berarti memerlukan tindakan segera karena dapat mengganggu operasional harian BLUD atau berdampak langsung pada layanan masyarakat.
-
Seriousness (S): Menilai seberapa serius dampak masalah terhadap tujuan strategis BLUD. Semakin besar dampaknya terhadap pelayanan, keuangan, atau reputasi, maka semakin tinggi tingkat seriousness-nya.
-
Growth (G): Menggambarkan potensi pertumbuhan atau perkembangan dari suatu masalah jika tidak ditangani. Masalah dengan potensi pertumbuhan tinggi dapat menjadi lebih kompleks dan sulit diatasi di kemudian hari.
Setiap masalah yang teridentifikasi akan diberikan skor berdasarkan tiga komponen tersebut, lalu diakumulasi untuk menentukan prioritas penanganan. Dengan metode USG, penyusunan Renstra BLUD menjadi lebih terarah, fokus pada isu prioritas, dan mampu merumuskan strategi yang relevan serta berdampak langsung terhadap peningkatan kinerja organisasi.
Penerapan Metode USG dalam Penyusunan Renstra BLUD
Penerapan metode USG biasanya dilakukan setelah tahap analisis lingkungan strategis (internal dan eksternal). Dari analisis ini akan muncul daftar potensi isu strategis (masalah, tantangan, peluang). Berikut langkah-langkah penerapan metode USG dalam penyusunan Renstra BLUD:
-
Identifikasi Isu Strategis
Berdasarkan hasil analisis lingkungan, tuliskan semua isu, masalah, tantangan, atau peluang yang relevan dengan pencapaian visi, misi, dan tujuan BLUD.
-
Penilaian Menggunakan Kriteria USG
Evaluasi setiap isu strategis yang telah diidentifikasi berdasarkan tiga kriteria:
-
Urgency (U): diberikan skor (misalnya skala 1-5), semakin mendesak semakin tinggi skornya.
-
Seriousness (S): diberikan skor (misalnya skala 1-5), semakin serius dampaknya semakin tinggi skornya.
-
Growth (G): diberikan skor (misalnya skala 1-5), semakin besar potensi perkembangannya semakin tinggi skornya.
-
Perhitungan Skor Total:
Jumlahkan skor dari ketiga kriteria (U + S + G) atau kalikan (U x S x G) untuk setiap isu strategis. Penjumlahan lebih umum digunakan karena lebih sederhana.
Contoh: Isu “Tingginya Waktu Tunggu Pasien” mendapat skor U=5, S=4, G=4. Total skor = 5+4+4 = 13.
-
Penentuan Peringkat (Ranking):
Urutkan semua isu strategis berdasarkan total skor USG dari yang tertinggi hingga terendah.
-
Penetapan Prioritas:
Isu-isu strategis dengan skor USG tertinggi menjadi prioritas utama yang harus dimasukkan dan dicarikan solusinya dalam Renstra BLUD. Tim manajemen akan memutuskan batas skor (cut-off point) atau jumlah isu prioritas yang akan difokuskan dalam Renstra, disesuaikan dengan kapasitas sumber daya BLUD.
-
Integrasi ke dalam Renstra:
Isu-isu prioritas tersebut yang kemudian akan menjadi dasar dalam perumusan sebagai berikut:
-
Tujuan Strategis: apa yang ingin dicapai terkait isu prioritas tersebut.
-
Sasaran Strategis: target terukur dari tujuan strategis.
-
Strategi: cara umum untuk mencapai tujuan dan sasaran.
-
Program dan Kegiatan: langkah-langkah konkret yang akan dilakukan untuk mengimplementasikan strategi.
-
Indikator Kinerja: ukuran keberhasilan program dan kegiatan.
Metode USG terbukti efektif membantu BLUD dalam menyusun Renstra yang lebih fokus, berbasis prioritas, dan mampu menjawab tantangan nyata yang dihadapi organisasi. Melalui pendekatan USG, metode ini memungkinkan BLUD untuk memetakan permasalahan secara objektif, memilih isu strategis yang paling penting, serta menyusun strategi berdasarkan skala dampak dan urgensi penanganannya. Dengan demikian, strategi yang dihasilkan akan lebih tepat sasaran, realistis, dan selaras dengan arah kebijakan serta kapasitas organisasi. Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan kualitas perencanaan strategis BLUD, SyncoreBLUD siap memberikan pendampingan dalam penerapan metode USG secara profesional dan terstruktur. Silakan hubungi SyncoreBLUD untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai solusi strategis dalam menyusun Renstra yang efektif, aplikatif, dan berdampak bagi organisasi maupun masyarakat.
