UPT Dinkes Sumedang angkatan 2 siap menyusun RBA 5 BAB. Beberapa UPT Puskesmas dibawah Dinkes Sumedang mengikuti Pelatihan Penyusunan RBA angkatan kedua. Beberapa puskesmas tersebut adalah Puskesmas Tanjungsari, Puskesmas Padasuka, Puskesmas Cisempur, Puskesmas Haurngombong, Puskesmas Ganeas, Puskesmas Sukasari dan Puskesmas Cimanggung. Ketujuh Puskesmas tersebut mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kualitas RBA 5 BAB yang akan disusun untuk tahun anggaran 2018.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, yaitu Senin dan Selasa tanggal 27 dan 28 November 2017. Acara diselenggarakan di Hotel Grage Ramayana Yogyakarta pukul 08.30 – 20.00 WIB.Masing-masing Puskesmas menghadirkan sekitar empat orang sehingga total peserta berjumlah 28 orang. Pokok pembahasan materi dalam pelatihan ini lebih berfokus pada penyusunan dokumen RBA 5 BAB. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan peserta yang membutuhkan pemantapan pengetahuan mengenai bagaimana menyusun dokumen RBA 5 BAB yang baik dan benar sesuai dengan regulasi yang ada.
Narasumber yang dihadirkan untuk pemaparan materi mengenai RBA dalam pelatihan ini adalah Bapak Andri Yandono, S.E., M.M selaku implementator BLUD, beliau adalah Pejabat Keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul. Narasumber lain yang turut dihadirkan adalah Bapak Niza Wibyana Tito, M.Kom., M.M. selaku konsultan BLUD, beliau adalah Direktur dari PT. Syncore Indonesia. Narasumber pertama yaitu Bapak Andri mengisi materi mengenai RBA BLUD pada sesi pertama. Kemudian pada sesi kedua sampai dengan sesi terakhir dilanjutkan oleh Bapak Tito mengenai praktik penyusunan RBA, mulai dari menghitung proyeksi pendapatan dan biaya sampai dengan penyusunan dokumen RBA 5 BAB.
Output dari pelatihan ini adalah RBA tahun 2018 untuk masing-masing Puskesmas. Masing-masing Puskesmas bisa menghitung proyeksi Pendapatan dan Biaya. Selain menghitung pendapatan dan biaya, masing-masing peserta juga menghitung potensi belanja di tahun 2018. Penghitungan potensi belanja dihitung dengan cara pendapatan murni 2018 ditambah dengan prognosa SiLPA 2017, kemudian ditambah dengan piutang 2017 dan dikurangi hutang 2017. Cara menghitung prognosa SiLPA 2017 juga dijelaskan dan peserta langsung menghitung menggunakan data masing-masing Puskesmas.