Penilaian capaian kinerja pelayanan Puskesmas sebelum dan setelah menjadi BLUD. Tujuan utama berdirinya Puskesmas adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sedangkan tujuan Puskesmas menjadi BLUD adalah untuk mendapatkan fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan BLUD supaya bisa lebih meningkatkan pelayanan dengan cepat dan berkualitas. Dengan alasan tujuan tersebut maka Puskesmas yang sudah menjadi BLUD memiliki tanggungj awab yang lebih besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Peningkatan pelayanan kesehatan yang telah dicapai Puskesmas perlu diukur, dinilai dan dianalaisis setiap periode nya.
Penilaian capaian kinerja pelayanan Puskesmas perlu dilakukan setidaknya satu tahun sekali. Hal ini dapat dijadikan bukti untuk menunjukkan peningkatan pelayanan yang telah dilakukan. Penilaian capaian kinerja tahun ini juga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk menentukan strategi dan penggunaan anggaran di periode berikutnya. Setelah menjadi BLUD, Puskesmas harus memiliki orientasi pengembangan bisnis yang tidak mengutamakan keuantungan. Dalam upaya menjalankan proses bisnis yang sehat salah satu hal yang harus dilakukan adalah evaluasi hasil kinerja yang dapat dilakukan dengan penilaian capaian kinerja pelayanan Puskesmas. Penilaian ini sebenarnya berlaku bagi Puskesmas yang sudah BLUD maupun yang belum BLUD.
Secara umum, penilaian kinerja Puskesmas dilakukan menggunakan metode Balance Scorecard (BSC). Dalam metode ini, pengukuran kinerja dapat dilakukan dalam empat perspektif, yaitu perspektif pelanggan (pasien), sumber daya manusia (pegawai puskesmas), proses bisnis internal (pelayanan) dan keuangan (laporan keuangan). Pada artikel ini akan fokus membahas mengenai penilaian capaian kinerja dari perspektif pelayanan yang diberikan, yaitu dari perspektif proses bisnis internal.
Penilaian kinerja pelayanan kesehatan yang telah diberikan oleh Puskesmas dapat diukur menggunakan beberapa rasio. Rasio-rasio tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Kolom tabel bagian kiri adalah rasio-rasio yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja pelayanan Puskesmas. Kolom tabel bagian tengah adalah standar ideal yang harus dicapai oleh Puskesmas. Standar ideal ini sudah ditentukan dan diatur dalam Perbup/Perda mengenai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bagi Puskesmas. Kolom tabel bagian kanan adalah hasil penilaian capaian kinerja pelayanan Puskesmas setiap akhir tahun.
Cara mengisi hasil capaian pelayanan Puskesmas adalah dengan menghitung rasio-rasio di atas menggunakan data masing-masing Puskesmas. Data-data yang dibutuhkan untuk penilaian capaian kinerja dan cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
a) AVLOS (Average Length of Stay), yaitu rata-rata lamanya pasien rawat inap di rumah sakit, pengukurannya:
AVLOS = [ jumlah hari perawatan pasien keluar / jumlah pasien keluar (hidup/mati) ]
b) BOR (Bed Occupancy Ration), yaitu rata-rata prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu, pengukurannya:
BOR = [ jumlah hari rumah sakit / (jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode) ] x 100%
c) TOI (Turn Over Internal), yaitu rata-rata hari di mana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi hingga saat terisi selanjutnya, indikator ini menunjukkan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur, pengukurannya:
TOI = [ { (jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode) – hari perawatan rumah sakit} / jumlah pasien keluar (hidup/mati) ]
d) BTO (Bed Turn Over Rate), yaitu frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu periode, berapa kali tempa tidur dipakai dalam satu satuan waktu, pengukurannya:
BTO = [ jumlah pasien keluar (hidup+mati) / jumlah tempat tidur ]
e) GDR (Gross Death Rate), yaitu angka kematian umum untuk setiap pasien keluar, pengukurannya:
GDR = [ jumlah pasien mati keseluruhan / jumlah pasien keluar (hidup+mati) ] x 100%
f) NDR (Net Death Rate), yaitu angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar, indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di puskesmas, pengukurannya:
NDR = [ jumlah pasien mati > 48 jam / jumlah pasien keluar ] x 100%
Referensi:Â
Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan Penyajian Data Rumah Sakit. Depkes RI. 2005. Jakarta: Depkes RI.