Metode Double Distribution adalah teknik yang digunakan untuk menghitung unit cost dengan cara mendistribusikan biaya dari unit penunjang ke unit produksi melalui dua tahap. Berikut adalah langkah-langkah perhitungan unit cost menggunakan metode ini:
Langkah-Langkah Perhitungan Unit Cost dengan Metode Double Distribution Â
Tahap I: Distribusi Biaya dari Unit Penunjang ke Unit Produksi dan Unit Penunjang Lain
- Identifikasi Biaya: Kumpulkan semua biaya yang dikeluarkan oleh unit penunjang (misalnya, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dll.).
- Tentukan Basis Alokasi: Gunakan basis alokasi seperti jumlah jam layanan atau jumlah transaksi untuk mendistribusikan biaya dari unit penunjang ke unit produksi dan unit penunjang lainnya.
- Hitung Distribusi Biaya:
A. Misalkan total biaya unit penunjang adalah Rp 100.000.
B. Jika unit produksi A menerima 60% dan unit produksi B menerima 40%, maka distribusi biayanya adalah:
- Unit Produksi A: 100.000 x 0,6 = Rp 60.000
- Unit Produksi B: 100.000 x 0,4 = Rp 40.000
Tahap II: Distribusi Biaya yang Tersisa dari Unit Penunjang ke Unit Produksi
- Hitung Biaya Tersisa di Unit Penunjang: Setelah distribusi pertama, hitung biaya yang masih tersisa di unit penunjang.
- Distribusikan Biaya Tersisa:
A. Misalkan setelah distribusi pertama, unit penunjang masih memiliki biaya sebesar Rp 20.000.
B. Jika unit penunjang lain (C) menerima 50% dari biaya ini dan unit produksi D menerima 50%, maka distribusinya adalah:
- Unit Penunjang C: 20.000 x 0,5= Rp 10.000
- Unit Produksi D: 20.000 x 0,5= Rp 10.000
Menghitung Total Biaya untuk Setiap Unit Produksi
- Total Biaya untuk Setiap Unit Produksi:
A. Total biaya untuk Unit Produksi A: Rp60.000
B. Total biaya untuk Unit Produksi B: Rp40.000
C. Total biaya untuk Unit Produksi D: Rp10.000
- Catatan : (biaya dari unit penunjang lainnya
Contoh Perhitungan
Misalkan kita memiliki data sebagai berikut:
A. Biaya awal di Unit Penunjang = Rp 100.000
B. Distribusi ke:
- Unit Produksi A = Rp 60.000
- Unit Produksi B = Rp 40.000
A. Setelah distribusi pertama, sisa di Unit Penunjang = Rp 20.000
B. Distribusi sisa ke:
- Unit Penunjang C = Rp 10.000
- Unit Produksi D = Rp 10.000