Tahap selanjutnya dari siklus akuntansi di atas adalah membuat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian perlu dibuat untuk meng-update saldo akun agar memenuhi konsep matching cost againts revenue (penandingan yang match antara pendapatan dan beban dalam satu periode akuntansi) dan karena menganut basis akrual. Hal ini untuk memastikan bahwa pendapatan diakui pada periode diperolehnya pendapatan itu dan beban diakui pada periode terjadinya. Penyesuaian memungkinkan untuk melaporkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas di neraca pada tanggal neraca dan untuk melaporkan jumlah surplus atau defisit yang wajar di laporan operasional. Neraca saldo di atas mungkin belum memuat data laporan keuangan yang up-to-date, karena alasan – alasan berikut :
- Kejadian-kejadian tertentu, seperti pemakaian bahan pakai habis, tidak dijurnal setiap hari karena alasan kepraktisan.
- Beban yang terjadi karena berlalunya waktu, seperti berkurangnya manfaat gedung, persekot sewa dan asuransi, tidak dijurnal selama periode akuntansi.
- Beberapa akun, seperti beban listrik, mungkin belum dicatat karena tagihan dari PLN belum diterima.
Dengan demikian, jurnal penyesuaian disusun untuk tujuan-tujuan berikut :
- Melaporkan semua pendapatan (revenues) yang diperoleh (earned) selama periode akuntansi.
- Melaporkan semua belanja atau beban yang terjadi selama periode akuntansi.
- Melaporkan dengan akurat nilai aset pada tanggal neraca.
- Melaporkan secara akurat kewajiban pada tanggal neraca.