Mitra BLUD
Berbasis Teknologi

BLU Balai Pengujian Perkeretaapian Bahas Optimalisasi BMN Melalui Sharing Session

Pemanfaatan aset atau barang milik negara (BMN) secara optimal menjadi bagian penting dalam meningkatkan efisiensi dan kinerja layanan Badan Layanan Umum (BLU). BMN yang dimiliki oleh BLU tidak cukup hanya dicatat dan dijaga keberadaannya, tetapi harus dirancang untuk mendukung fungsi layanan serta memberi manfaat ekonomi sesuai ketentuan. Untuk mendalami hal tersebut, BLU Balai Pengujian Perkeretaapian bersama Syncore Indonesia menyelenggarakan Sharing Session Optimalisasi BMN, yang dilaksanakan dengan konsep Forum Group Discussion (FGD).

Mendorong Aset Idle Menjadi Lebih Produktif

Melalui kegiatan ini, jajaran pengelola BLU bersama Pakar BLU, Bapak Niza Wibyana Tito, M.Kom., M.M., M.Ak., CAAT, membahas secara spesifik tantangan dan potensi optimalisasi BMN yang selama ini belum terlaksana secara optimal. Meskipun BLU telah menjalankan skema seperti sewa alat, terdapat sejumlah aset yang dinilai masih idle dan belum memberikan kontribusi maksimal terhadap layanan pengujian yang diselenggarakan. Diskusi diarahkan untuk mengevaluasi bagaimana aset-aset yang ada bisa dimanfaatkan lebih strategis, serta bagaimana merancang pendekatan pemanfaatan yang tidak hanya menghasilkan kompensasi, tetapi juga memperkuat nilai layanan. 

Arah Strategis Pemanfaatan Aset BLU

Sesi diskusi berfokus pada pemahaman mendalam terhadap mekanisme optimalisasi BMN sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan, termasuk:

  • Sewa, yang mewajibkan kompensasi tetap, dengan tambahan imbal hasil jika relevan.
  • Bangun Serah Guna (BSG) dan Bangun Guna Serah (BGS), yaitu bentuk kerja sama jangka panjang hingga 30 tahun yang membutuhkan proses tender, kecuali untuk penugasan pemerintah.
  • KSM (Kerja Sama SDM/Manajemen), dengan masa maksimal 5 tahun, baik melibatkan aset BLU maupun aset mitra.

Selain itu, diskusi juga membahas tahapan kajian sebelum memilih skema pemanfaatan. Proses kajian dimulai dari identifikasi karakteristik aset, pemetaan fungsi dan urgensi penggunaannya, analisis manfaat layanan dan ekonomi, hingga pemilihan mekanisme kerja sama yang sesuai secara regulatif dan operasional. Penekanan juga diberikan pada pentingnya menyusun SOP, dokumen usulan kerja sama, dan perjanjian yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan pendekatan ini, pemanfaatan BMN BLU tidak hanya tertib secara administrasi, tetapi juga berdampak terhadap peningkatan kapasitas layanan BLU secara menyeluruh.

Syncore Indonesia Sebagai Mitra Penguatan Kelembagaan BLU

Sebagai mitra pendamping dalam kegiatan ini, Syncore Indonesia memberikan dukungan dalam bentuk fasilitasi diskusi, pemberian insight strategis, serta asistensi terhadap aspek regulatif dan operasional optimalisasi BMN BLU. Pendekatan yang dibangun menekankan pada optimalisasi BMN secara legal, adaptif, dan produktif. Dengan pengalaman luas mendampingi transformasi kelembagaan dan tata kelola BMN di berbagai sektor, Syncore Indonesia terus berkomitmen menjadi solusi bagi mitra untuk mendorong sistem pelayanan publik yang efisien, akuntabel, dan berkelanjutan.

Optimalisasi BMN
BLU Balai Pengujian Perkeretaapian gelar FGD bersama Syncore untuk bahas strategi optimalisasi aset agar lebih produktif, legal, dan mendukung layanan publik

Jumlah dilihat: 68 kali

Scroll to Top