Rekonsiliasi bank bendahara pengeluaran adalah menyamakan saldo antara rekening koran bank pengeluaran dengan buku bank pengeluaran (catatan manual). Hal pertama yang dilakukan untuk rekonlisiasi bank adalah mencocokan/ceklist setiap transaksi yang ada di buku bank dengan rekening koran. Jika ditemukan transaksi yang ada di buku bank namun ada direkening koran dan sebaliknya, maka hal itu perlu dilakukan penyesuaian. Itulah yang akan menjadi dasar rekonsiliasi bank.
Berikut ini ada beberapa transaksi yang menjadi salah penyebab saldo antara buku bank dan rekening bank pengeluaran berbeda.
1.Transaksi yang menambah saldo di buku bank
a. Penarikan tunai salah catat (lebih catat)
Masalah:
Ketika rekonsiliasi bank bendahara pengeluaran ditemukan bahwa bendahara pengeluaran melakukan penarikan uang tunai dari bank pengeluaran sebesar Rp 5.570.000 namun dicatat di buku bank manual sebesar Rp 5.750.000 maka akan menyebabkan saldo bank manual lebih kecil dibandingkan dengan saldo di rekening koran (selisih 180.000)
Solusi:
Akuntansi manual
Untuk mengatasi masalah diatas maka dibuatlah jurnal penyesuain dengan
(debit) Bank Bendahara Pengeluaran                Rp  180.000
(Kredit) Kas di bendahara pengeluaran                                 Rp 180.000
Software BLUD (Simpuskesmas)
Jika pencatatan keuangan dilakukan dengan software blud (simpuskesmas) maka solusinya adalah tinggal dilakukan editing di transasksi mutasi bank atas penarikan uang tersebut.
 b. Penerimaan APBD belum dicacat
Masalah:
Ketika rekonsiliasi bank bendahara pengeluaran ditemukan bahwa ada penerimaan uang APBD sebesar Rp 67.000.000 sudah masuk di rekening koran bank pengeluaran namun belum diakui sebagai penerimaan, maka akan menyebabkan nilai di rekening koran lebih besar dibandingkan dengan di buku bank manual (selisih Rp 67.000.000)
Solusi:
Akuntansi manual
Untuk mengatasi masalah tersebut maka transaksi penerimaan APBD tersebut harus dicatat sebagai penerimaan di bank pengeluaran dengan jurnal:
(debit) Bank Bendahara Pengeluaran                Rp  67.000.000
(Kredit) Kas di bendahara pengeluaran                                 Rp 67.000.000
Software BLUD (Simpuskesmas)
Penerimaan APBD tersebut di catat di BKM Penerimaan APBD, atas rekening bank bendahara pengeluaran dan browse Operasional APBD.
c. Pendapatan jasa giro belum dicatat
Masalah:
Ketika rekonsiliasi bank bendahara pengeluaran ditemukan bahwa ada pendapatan jasa giro atas rekening bank bendahara pengeluaran sebesar Rp 25.000 namun pendapatan tersebut belum diakui sebagai pendapatan dan menyebabkan selisih antara rekeing koran dan buku besar.
Solusi:
Akuntansi manual
Dilakukan pencatatan jasa giro
(debit) Bank Bendahara Pengeluaran                   Rp  25.000
(Kredit) Pendapatan Jasa giro                         Rp 25.000
Software BLUD (Simpuskesmas)Â
Penerimaan APBD tersebut di catat di BKM Penerimaan lain-lain, pilih atas rekening bank bendahara pengeluaran, pilih tab pendapatan lain-lain, Â dan browse penadapatan jasa giro.
2.Transaksi yang mengurangi saldo di buku bank
a. Penarikan tunai salah catat (kurang catat)
Masalah:
Ketika rekonsiliasi bank bendahara pengeluaran ditemukan bahwa bendahara pengeluaran melakukan penarikan uang tunai dari bank pengeluaran sebesar Rp 5.750.000 namun dicatat di buku bank manual sebesar Rp 5.570.000 maka akan menyebabkan saldo bank manual lebih besar dibandingkan dengan saldo di rekening koran (selisih 180.000)
Solusi:
Akuntansi manual
Untuk mengatasi masalah diatas maka dibuatlah jurnal penyesuain dengan
(debit) Kas di Bendahara Pengeluaran                Rp  180.000
(Kredit) Bank bendahara pengeluaran                                 Rp 180.000
Software BLUD (Simpuskesmas)
Jika pencatatan keuangan dilakukan dengan software blud (simpuskesmas) maka solusinya adalah tinggal dilakukan editing di transasksi mutasi bank atas penarikan uang tersebut.
b. Pengeluaran APBD belum dicatat
Masalah:
Ketika rekonsiliasi bank bendahara pengeluaran ditemukan bahwa ada pengeluaran untuk pembayaran BOK (misal Jasa Pelayanan) sebesar Rp 65.000.000 namun pengeluaran tersebut belum dicatat sebagai pengeluaran BOK sehingga menyebabkan perbedaan antara saldo di buku bank manual dan rekening koran.
Solusi:
Akuntansi manual
Dilakukan pencatatan pengeluaran BOK-Jasa Pelayanan
(debit) Biaya Jasa Pelayanan                                 Rp  65.000.000
(Kredit) Bank Bendahara Pengeluaran                                  Rp 65.000.000
Software BLUD (Simpuskesmas)
Pengeluaran APBD untuk BOK-Jasa Pelayanan tersebut diinput di menu LS-tunai, pilih atas bank bendahara pengeluaran dan browse biaya jasa pelayanan.
c. Penyetoran jasa giro ke bank penerimaan belum dicatat
Masalah:
Ketika rekonsiliasi bank bendahara pengeluaran ditemukan bahwa ada transaksi transfer ke rekening bank pengeluaran atas jagir yang diterima di bank pengeluaran sebesar Rp 25.000,00 belum dicatat di buku manual. Sehingga hal tersebut menyebabkan saldo di buku bank manual dan rekening koran selisih sebesar Rp 25.000,00.
Solusi:
Akuntansi Manual
Dilakukan pencatatan atas transfer tersebut dengan jurnal:
(debit) Bank Penerimaan BLUD                                 Rp  25.000
(Kredit) Bank Bendahara Pengeluaran                     Rp 25.000
Software BLUD (Simpuskesmas)
Melakukan pencatatan pemindahbukuan tersebut di menu mutasi bank, pilih dari bank bendahara pengeluaran dan pilih ke bank penerimaan.
d.Pengembalian uang APBD ke Kasda belum dicatat
Masalah:
Ketika rekonsiliasi bank bendahara pengeluaran ditemukan bahwa ada transaksi pengembalian sisa dana BOK sebesar Rp. 2.000.000 ke kasda belum dicatat di buku manual. Sehingga hal tersebut menyebabkan saldo di buku bank manual dan rekening koran selisih sebesar Rp 2.000.000,00.
Solusi:
Akuntansi Manual
Dilakukan pencatatan atas transfer tersebut dengan jurnal:
(debit) Pendapatan Operasional APBD                             Rp  2.000.000
(Kredit) Bank Bendahara Pengeluaran                      Rp 2.000.000
Software BLUD (Simpuskesmas)
Melakukan pencatatan pemindahbukuan tersebut di jurnal umum dengan jurnal:
(debit) Pendapatan Operasional APBD                             Rp  2.000.000
(Kredit) Bank Bendahara Pengeluaran                      Rp 2.000.000
 Jika ingin memperoleh contoh-contoh dokumen BLUD bisa diunduh di:
Contoh Dokumen BLUD