Pemerintah melibatkan Danantara, badan holding yang menaungi sejumlah BUMN strategis, dalam proyek pengelolaan sampah menjadi energi (waste to energy). Informasi ini disampaikan Kompas.com (10 Juni 2025) dan menjadi perhatian banyak pihak. Proyek ini dinilai sebagai salah satu upaya penting. Tujuannya untuk mengatasi masalah timbunan sampah yang semakin meningkat di berbagai kota besar di Indonesia.
Timbunan sampah di wilayah perkotaan memang menjadi tantangan serius. Proyek waste to energy diharapkan tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga mendukung penyediaan energi alternatif. Namun demikian, keberhasilan proyek semacam ini tentu sangat bergantung pada kelembagaan yang kuat dan tata kelola yang profesional. Tanpa dua aspek ini, proyek berisiko menghadapi berbagai kendala, mulai dari tumpang tindih kewenangan hingga pembiayaan yang tidak transparan.
Kelembagaan Menjadi Kunci Integrasi
Danantara sebagai badan holding memang membawa optimisme terhadap percepatan pembangunan fasilitas waste to energy. Akan tetapi, keberhasilan proyek ini tidak hanya bergantung pada adanya badan holding. Kelembagaan pengelolaan sampah di tingkat pelaksana harus dirancang secara terintegrasi. Pemerintah daerah, operator teknis, dan mitra usaha perlu memiliki peran yang jelas dan saling mendukung. Kelembagaan yang kokoh akan mencegah konflik kewenangan, memperkuat sinergi, dan memastikan proyek berjalan dengan arah yang terukur.
Selain itu, mekanisme pengawasan kelembagaan juga harus diperkuat. Dengan pengawasan yang baik, pelaksanaan proyek dapat dipastikan berjalan sesuai target. Hal ini penting agar proyek waste to energy tidak hanya menjadi program sesaat, tetapi solusi jangka panjang bagi persoalan pengelolaan sampah.
Selain kelembagaan, aspek tata kelola keuangan juga memegang peranan penting. Skema pembiayaan harus dirancang dengan detail. Pemerintah dan mitra usaha perlu menetapkan pembagian risiko yang adil serta proyeksi manfaat ekonomi yang realistis. Tanpa skema keuangan yang jelas, proyek berpotensi menimbulkan beban fiskal di kemudian hari. Setiap transaksi dan pengeluaran wajib dicatat secara transparan agar kepercayaan publik tetap terjaga.
Syncore Indonesia Siap Mendampingi
Sebagai konsultan berpengalaman di bidang manajemen kelembagaan dan keuangan pengelolaan sampah, Syncore Indonesia memandang bahwa kesuksesan proyek waste to energy memerlukan desain kelembagaan yang tepat serta tata kelola profesional. Syncore Indonesia siap mendampingi pemerintah daerah, operator, dan mitra usaha untuk mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan efisien. Dengan perencanaan yang matang, proyek ini dapat menjadi solusi nyata dalam mengatasi persoalan sampah nasional.
Sumber:
https://nasional.kompas.com/read/2025/06/10/20551111/danantara-akan-dilibatkan-dalam-proyek-pengelolaan-sampah-waste-to-energy