Mitra BLUD
Berbasis Teknologi

Antara Dokumen Rencana Strategis dengan Rencana Bisnis Anggaran

Dalam implementasi tata kelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), perencanaan strategis dan perencanaan anggaran merupakan dua elemen penting yang harus berjalan beriringan. Sebelumnya, telah dibahas mengenai korelasi antara strategi dan analisis bisnis, serta antara strategi dan arah kebijakan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) BLUD. Pembahasan ini kemudian dilanjutkan dengan fokus pada keterkaitan antara dokumen Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya dalam BLUD, khususnya dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA). Korelasi antara keduanya menjadi kunci dalam menjamin efektivitas pengelolaan layanan publik yang berbasis kinerja.

Dokumen Renstra BLUD merupakan rencana strategis jangka menengah, umumnya mencakup periode lima tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, indikator kinerja utama, serta arah kebijakan organisasi. Renstra berfungsi sebagai panduan utama dalam menyusun rencana kerja tahunan dan menjadi dasar penyusunan dokumen operasional seperti RBA. Sementara itu, dokumen RBA merupakan rencana tahunan yang menjabarkan rencana bisnis dan kebutuhan anggaran secara lebih rinci, lengkap dengan program, kegiatan, target output, dan estimasi keuangan, baik dari sisi pendapatan maupun belanja.

Korelasi antara Renstra dan RBA BLUD bersifat struktural dan substansial. Renstra memberikan arah jangka menengah dan kerangka strategis yang harus dijabarkan secara operasional dalam dokumen RBA. Artinya, setiap program dan kegiatan dalam RBA harus merujuk pada sasaran strategis dan prioritas yang ditetapkan dalam Renstra. Jika tidak terdapat korelasi yang kuat, maka dikhawatirkan RBA hanya menjadi dokumen administratif tanpa nilai strategis dalam mencapai tujuan jangka menengah organisasi.

Ketidaksinkronan antara Renstra dan RBA dapat menyebabkan berbagai permasalahan. Di antaranya adalah tidak tercapainya target kinerja organisasi, ketidakefisienan dalam penggunaan anggaran, hingga tidak terakomodasinya prioritas pelayanan publik yang telah ditetapkan. Selain itu, ketidaksesuaian antara arah strategis dan pelaksanaan anggaran dapat mempersulit proses evaluasi kinerja BLUD, baik oleh internal manajemen maupun oleh pihak pengawas seperti Inspektorat Daerah atau Badan Pemeriksa Keuangan.

Untuk menghindari ketidaksinkronan tersebut, perlu ada mekanisme integrasi yang kuat antara penyusunan Renstra dan RBA. Proses penyusunan RBA harus dilakukan berdasarkan review dan analisis terhadap dokumen Renstra yang telah ditetapkan. Di samping itu, tim perencana BLUD perlu melibatkan unsur manajerial dan teknis secara kolaboratif agar program yang dirancang dalam RBA benar-benar mendukung pencapaian sasaran strategis Renstra. Penggunaan pendekatan berbasis kinerja juga menjadi solusi penting agar perencanaan tidak hanya fokus pada penyerapan anggaran, tetapi juga pada hasil dan dampaknya.

Dengan demikian, keterkaitan antara dokumen Renstra dan RBA BLUD bukan hanya soal sinkronisasi administratif, tetapi menyangkut konsistensi arah strategis dan operasional dalam penyelenggaraan layanan publik. Integrasi yang baik antara keduanya akan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan, memperkuat akuntabilitas kinerja, dan pada akhirnya mewujudkan pelayanan yang berkualitas sesuai mandat otonomi daerah. Oleh karena itu, BLUD perlu memastikan bahwa setiap proses perencanaan didasarkan pada prinsip kesinambungan, akuntabilitas, dan responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat.

Pada kenyataannya, masih banyak instansi yang masih kesulitan memahami korelasi antara dokumen Renstra dengan Dokumen RBA. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, syncore BLUD menghadirkan layanan pendampingan penyusunan RBA sebagai solusi jitu. Dengan pendampingan penyusunan RBA dari Syncore BLUD, instansi dapat memahami bagaimana korelasi antara dokumen renstra dengan dokumen RBA. Selain itu, dengan Pendampingan penyusunan RBA, instansi BLUD dapat mengetahui bagaimana proses pengalokasian anggaran berdasarkan prioritas dan capaian indikator keberhasilan kinerja.

Antara Dokumen Rencana Strategis dengan Rencana Bisnis Anggaran 2

 

Jumlah Viewer 29 views
Scroll to Top