Mitra BLUD
Berbasis Teknologi

BLUD.co.id

Artikel

Pengintegrasian Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan RKA.

Rencana Bisnis ย Anggaran atau yang disingkat RBA berisikan anggaran pendapatan yang diperkirakan akan diperoleh dalam satu periode tertentu, dan juga berisikan biaya yang akan digunakan selama satu tahun yang akan datang. Rencana Bisnis Anggaran (RBA) tidak berdiri sendiri, melainkan RBA tetap bagian dari APBD/N. Pendapatan BLU/BLUD di dalam RKA akan dikonsolidasikan menjadi Pendapatan Asli Daerah yang sah, sedangkan Biaya BLU/BLUD akan dikonsolidasikanย  ke dalam RKA hanya sampai pada jenis belanjanya. Dalam rangka penyusunan APBN terdapat tiga kali penetapan pagu, yaitu pagu indikatif, pagu anggaran dan alokasi anggaran. Angka yang tercantun dalam ketiga pagu tersebut merupakan batas tertinggi yang tidak boleh dilampaui oleh K/L sebagai acuan dalam menyusun RKA-K/L. Pagu indikatif merupakan batas tertinggi yang diberikan kepada K/L sebagai pedoman dalam penyusunan Renja K/L yang diperoleh dari prakiraan maju tahun sebelumnya. Pagu Anggaran merupakan batas tertinggi anggaran yang dialokasikan kepada K/L dalam rangka penyusunan RKA-K/L. Angka yang tertera di dalam pagu anggaran adalah angka pagu indikatif, penyesuaian angka dasar. Pagu anggaran disampaikan kepada setiap K/L pada akhir Juni. Pagu anggaran terdiri dari pagu anggaran pendapatan dan pagu anggaran belanja. Pagu anggaran pendapatan dan pagu anggaran belanja, yang jika telah disahkan maka pagu inilah yang akan menjadi bahan acuan kegiatan. Dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) harus sejalan dengan timeline dari penetapan pagu ini. Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang disusun merupakan rincian dari DPA. Di sinilah letak fleksibilitas BLU/BLUD. Di mana BLU/BLUD tidak perlu merinci biaya RBA hingga ke rincian biaya, contohnya hingga ke pembelian ATK akan direncanakan membeli kertas 10 rim. Hal tersebut tidak perlu, cukup sampai pada anggaran pembelian ATK 1 tahun sejumlah Rp 10.000.000. Hal ini dilakukan sebab BLU/BLUD sudah fleksibel di ranah ini. Yang perlu diingat dalam penyusunanย Rencana Bisnis Anggaran (RBA) adalah jumlah keseluruhan biaya tidak boleh melebihi 3 belanja yang ada di RKA. Bisa melebihi dengan catatan memiliki SiLPA.   artikel terkait RBA :Konsolidasi RKA ke RBA Penyusunan RBA

Pengintegrasian Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan RKA. Read More ยป

konsolidasi RKA dan RBA

Fleksibilitas Pada Badan Layanan Umum (BLU/BLUD)

sebelum memahami mengenai Fleksibilitas Pada Badan Layanan Umum (BLU/BLUD) perlu sekiranya memahami hal mendasar yaitu perbedaan satker biasa dan satker yang telah menjadi BLU/BLUD. Satker Pemerintah menjadi BLU/BLUD, perlu sekiranya untuk memahami perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut akan diringkas menjadi tabel di bawah ini: Penjelasan: *Not Profit : Satker Pemerintah memiliki tujuan tidak untuk mencari keuntungan, melainkan penuh memberikan pelayanan kepada publik. **Not For Profit : BLU/BLUD dibentuk untuk tujuan tidak mengutamakan keuntungan, yang berarti BLU/BLUD boleh mempraktikkan kinerja bisnis, namun tidak untuk mengutamakan keuntungan melainkan untuk meningkatkan pelayanan kepada publik. ***Otonom Ala Korporasi : Pengelolaan BLU/BLUD dikelola penuh oleh Satker BLU/BLUD dengan otonom ala korporasi yang berdasarkan efisiensi dan produktivitas. ****PNBP BLU/BLUD : BLU/BLUD memiliki pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).   Setelah satker nantinya menjadi BLU/BLUD penuh, maka satker tersebut 100% dapat menerapkan fleksibilitas badan layanan umum, dengan catatan sudah ada payung hukum BLU/BLUD. Fleksibilitas badan layanan umum (BLU/BLUD) di sini adalah mengenai pola pengelolaan keuangan (PPK). Bagaimana perlakukan fleksibilitas badan layanan umum pada PPK BLU/BLUD? Terletak kepada pengelolaan keuangan yang mandiri, maksudnya adalah pendapatan operasional tidak lagi disetor ke daerah, namun dikelola sendiri dengan catatan sudah adanya regulasi mengenai PPK BLU/BLUD. Fleksibilitas badan layanan umum ini juga membebaskan mengenai penggunaan biayanya selama tidak melebihi pagu yang ditetapkan di dalam RKA BLUD. FLeksibilitas badan layanan umum masih terkait dengan anggaran daerah, keterkaitan ini ada di pagu belanja pegawai, barang jasa dan modal. Maksudnya adalah bahwa fleksibilitas badan layanan umum ini tidak bebas merdeka 100%, tetap ada aturan sebab BLU/BLUD ini adalah satker yang hidup di dua alam, masih menjadi milik daerah namun harus menjalankan bisnis yang sehat. menjadi milik daerah berarti harus mengikuti aturan yang sudah ada sebelumnya, sedangkan menjalankan bisnis yang sehat berarti akan menyebabkan peningkatan pelayanan yang akan berdampak kepada adanya surplus/ defisit. Dengan kata lain Fleksibilitas badan layanan umum hanya berada pada Pola Pengelolaan Keuangan yang berbeda.

Fleksibilitas Pada Badan Layanan Umum (BLU/BLUD) Read More ยป

Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) berbeda dengan RKA. Rencana Bisnis dan Anggaran merupakan dokumen 5 bab, di mana di dalamnya memuat tentang Rencana Bisnis dan Anggaran yang rinci berbasis biaya, bukan belanja. sedangkan jika RKA-BLUD hanya berisikan 3 belanja saja. RKA disajikan dalam format global, anggaran belanja hanya dipisahkan berdasarkan belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal tanpa perlu untuk disajikan rinciannya. ย Berikut ini contoh Format RKA. Format RKA Keterangan: Belanja Pegawai BLUD : anggaran belanja khusus untuk belanja pegawai selama satu periode. Belanja pegawai ini digabung menjadi satu baik itu untuk pegawai di bagian pelayanan maupun pegawai di bagian administrasi dan umum. Belanja Barang dan Jasa BLUD : anggaran belanja untuk belanja barang dan jasa BLUD selama satu periode. Belanja barang dan jasa ini merupakan keseluruhan anggaran biaya baik dari kegiatan operasional maupun non-operasional. Belanja Modal BLUD: anggaran belanja untuk belanja modal BLUD selama satu periode. Belanja modal ini merupakan anggaran untuk anggaran kegiatan investasi yang direncanakan oleh puskesmas. RBA vs RKA Keterangan: Belanja Pegawai. Dalam penyusunan RBA, belanja pegawai dibedakan menjadi dua yaitu biaya pegawai bagian pelayanan pelayanan dan juga biaya pegawai bagian administrasi dan umum. Biaya pelayanan adalah semua biaya yang timbul dalam kegiatan penyediaan pelayanan (pada umumnya berhubungan dengan pasien), sedangkan biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang timbul dalam kegiatan administrasi dan umum. Belanja Barang dan Jasa. Dalam penyusunan RBA, belanja barang dan jasa yang ada di dalam RKA dipecah menjadi beberapa jenis, yaitu masuk ke dalam biaya operasional dan biaya non operasional. Biaya operasional adalah seluruh biaya yang timbul dari kegaitan operasional (kegiatan utama puskesmas). Sedangkan biaya non operasional adalah seluruh biaya yang timbul diluar dari kegiatan operasional puskesmas. Belanja Modal. Dalam penyusunan RBA, belanja modal disajikan dibagian pengeluaran investasi. Jika ingin melihat format RBA yang dihasilkan dari Aplikasi PPK BLUD silahkan kunjungi Contoh Dokumen  

Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Read More ยป

Rencana Kerja dan Anggaran vs Rencana Bisnis dan Anggaran

Rencana Kerja dan Anggaran serta Rencana Bisnis dan Anggaran merupakan dua dokumen yang berbeda. Rencana Kerja Anggaran merupakan dokumen yang sudah dibuat sebelum menjadi BLU/BLUD, sedangkanย Rencana Bisnis dan Anggaran merupakan dokumen yang dibuat setelah menjadi BLU/BLUD. Kewajiban setelah menjadi BLUD salah satunya adalah membaut Rencana Bisnis dan Anggaran tahunan, yang biasanya rba Definitif disusun mulai Agustus dan diikut sertakan menjadi lampiran RKA untuk disahkan menjadi RBA. Kesalahan yang sering terjadi diinstansi BLUD ini adalah menyamakan RKA belanja dan RBA, sehingga RKA masih rinci. Di bawah ini adalah contoh dokumen DPA yang sudah benar, yaitu hanya berpost pada 3 jenis belanja: 5.2.1.x.x Belanja Pegawai Puskesmas BLUD 5.2.2.x.x Belanja Barang dan jasa Puskesmas BLUD 5.2.3.x.x Belanja Modal Puskesmas BLUD, Oleh sebab itu DPA BLUD hanya satu lembar saja, seperti di bawah ini: *(Angka-angka di tabel tersebut adalah angka demo dari tim Syncore BLUD)   Bagaimana dengan RBA nya? Rencana Bisnis dan Anggaran nya dirinci seperti di bawah ini: Penjelasan: Perhatikan DPA belanja pegawai, di DPA hanya disatukan ke dalam rekening “Belanja Pegawai”, namun di dalam Rencana Bisnis dan Anggaran dirinci hingga detail, contoh hingga ke biaya gaji, biaya PTT, Biaya Lembur, dan lain sebagainya. Jika anda sudah menggunakan aplikasi PPK BLUD maka lampiran 3 belanja dan RBA Biaya sudah secara otomatis akan tersandingkan, contoh seperti di bawah ini: [download id=”668″] [download id=”670″] [download id=”672″] untuk lebih lengkapnya silahkan ke link di bawah ini: Contoh Dokumen

Rencana Kerja dan Anggaran vs Rencana Bisnis dan Anggaran Read More ยป

RBA BAB II Kinerja BLUD Tahun yang Berjalan

Kinerja BLUD Tahun berjalan merupakan kinerja BLUD pada tahun yang sedang berlangsung. Pada artikel ini Kinerja BLUD tahun berjalan akan berfokus mengenai penjelasan Rencana Bisnis dan Anggaran bab II Secara garis besar dokumen RBA Puskemas BLUD Bab II berisi analisis mengenai kondisi keuangan dan non keuangan pada tahun berjalan yang dibandingkan dengan pada saat penyusunan RBA. Data-data yang diperlukan dalam penyusuan kinerja BLUD tahun berjalan ini diantaranya anggaran tahun berjalan, Standar Pelayanan Minimal Puskesmas, laporan keuangan tahun berjalan serta data jumlah kunjungan/kegiatan pelayanan (per jenis pelayanan dan per unit). Jika sudah memiliki data-data tersebut menyusun dokumen RBA Bab II bukanlah hal yang sulit. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai sistematika atau isi dari dokumen RBA Puskesmas BLUD BAB II: Kinerja Tahun Berjalan. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Kinerja Kondisi lingkungan yang mempengaruhi kinerja ini dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari kondisi pelayanan, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia dan kondisi saranan dan prasarana. Dari setiap faktor internal tersebut dianalisis lebih dalam mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh puskemas dari setiap bidang tersebut. Contoh untuk pelayanan, hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan untuk pelayanan di Puskesmas A adalah sudah adanya SOP pelayanan, sedangkan untuk kelemahannya adalah pelayanan Puskesmas A masih terkonsentrasi pada pelayanan dasar puskesmas. Sedangkan untuk faktor internal terdiri dari peraturan perundang-undangan yang terkait, kebijakan pemerintah, keadaan persaingan dengan lembaga yang sejenis, keadaan perekonomian baik nasional maupun internasional, perkembahan sosial budaya dan tingkat pendidikan masyarakat. Segala aspek tersebut dianalisis apa yang menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja puskesmas pada tahun berjalan. 2. Perbandingan Asumsi Pada Waktu Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran Dengan Fakta Yang Terjadi Asumsi dalam penyusunan RBA terdiri dari asumsi makro dan asumsi mikro. Asumsi makro ini adalah asumsi ekonomi secara keseluruhan diluar dari entitas anggaran itu sendiri (dalam hal ini puskesmas) yang akan mempengaruhi kegiatan puskemas. Contoh asumsi makro yang sering digunakan adalah tingkat inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, kurs suku bunga kredit, kurs rupiah terhadap dollar. Sedangkan asumsi mikro yang digunakan pada umumnya adalah rata-rata kenaikan tariff, rencana pengembangan/peningkatan pelayanan, dan rencana kunjungan pelayanan. 3. Pencapaian Kinerja Pencapaian kinerja tahun berjalan dalam RBA BAB II ini dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja non keuangan dan kinerja keuangan. Kinerja non keuangan yang disajikan dalam RBA BAB II ini meliputi jumlah kegiatan/kunjungan per jenis pelayanan dan per unit serta perbandingan dengan SPM yang telah ditetapkan. Untuk kinerja keuangan berisi mengenai laporan realisasi pendapatan, realisasi biaya, realisasi investasi/modal dari dana Non BLUD, Laporan Neraca, Laporan Operasional, Arus Kas dan CALK atas laporan keuangan tahun berjalan tersebut. Semua laporan tersebut disajikan dalam tabel yang terdiri dari anggaran, realisasi per semester I, prognosa tahun berjalan dan selisih antara prognosa dengan anggaran. Tabel untuk Laporan Kinerja Keuangan Contoh untuk tahun berjalan tahun 2016 Penjelasan: Uraian : berisi keterangan Anggaran Tahun 2016 : Diambil dari data proyeksi laporan keuangan BAB IV dokumen RBA tahun sebelumnya. Realisasi s.d. Juni 2016 : penyusunan dokumen RBA ini biasanya dilakukan di semester II di tahun berjalan (bulan Agustus-Oktober), sehingga laporan keuangan laporan keuangan yang tersedia adalah laporan keuangan semester I. Sehingga untuk realisasinya diambil dari laporan keuangan semester I. Prognosa Tahun 2016 : Prognosa tahun 2016 merupakan perkiraan berapa jumlah yang akan terealisasi selama satu tahun berdasarkan dari data semester I. Contoh misal untuk pendapatan pasien rawat jalan selama semester 1 sebesar 600.000.000, maka prognosa untuk tahun 2016 adalah 12.000.000 ((6.000.000/6bln)x12bln). Selisih : Persentase selisih antara prognosa tahun 2016 dengan anggaran 2016 kemudian dibandingkan dengan anggaran 2016. Contoh untuk pendapatan pasien rawat jalan, prognosa tahun 2016 sebesar 12jt sedangkan anggarannya 10 jt, maka selisihnya adalah 20% (((12jt-10jt)/10jt)x100%) untuk lebih lengkapnya, silahkan download link di bawha ini: [download id=”605″]  

RBA BAB II Kinerja BLUD Tahun yang Berjalan Read More ยป

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum Daerah

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) badan layanan umum daerah merupakan dokumen wajib yang harus disusun setiap tahun oleh masing-masing BLU/BLUD. RBA merupakan rencana jangka pendek satu tahunan sebagai implementasi rencana jangka panjang lima tahunan yang tertuang dalam dokumen RSB. Dokumen RBA ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan pencapaian anggaran. Anggaran merupakan sebuah proyeksi, yaitu perkiraan kemampuan yang sekiranya dapat dicapai dimasa yang akan mendatang. Untuk membuat proyeksi yang realistis sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan hasil pencapaian di tahun berjalan, sehingga perumusan proyeksi akan lebih akurat dan reliable. Sebelumnya pada dokumen (Rencana Bisnis dan Anggaran)ย RBA BAB II telah dijelaskan bagaimana cara mengukur prognosa (perkiraan pencapaian pendapatan dan biaya tahun berjalan). Penghitungan prognosa ini dijadikan acuan untuk menyusun proyeksi yang sekiranya akan tercapai di tahun anggaran (tahun mendatang). Setelah selesai menyusun dokumen (Rencana Bisnis dan Anggaran)ย RBA BAB II kemudian dilanjutkan dengan menyusun (Rencana Bisnis dan Anggaran)ย RBA BAB III. Dokumen RBA BAB III secara garis besar berisi proyeksi pendapatan dan biaya yang akan diterima oleh Puskesmas di tahun anggaran. Lebih lengkapnya mengenai isi dari dokumen RBA BAB III adalah sebagai berikut: Analisis SWOT. Mengenai perkiraan kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman yang akan terjadi di tahun mendatang. Rencana peningkatan pelayanan, seperti gambar tabel dibawah ini : 3. Analisis faktor internal dan eksternal Puskesmas 4. Proyeksi Pendapatan, seperti gambar dibawah ini: 5. Proyeksi Biaya, berikut contoh proyeksi biaya : Menyusun proyeksi pendapatan dan biaya yang harus dilampirkan di RBA BAB III melalui mekanisme sistematika penyusunan proyeksi. Sistematika penyusunan proyeksi adalah: Memperhatikan realisasi pendapatan dan biaya di tahun berjalan Melakukan analisis kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman Puskesmas (SWOT) Rencana yang akan dilakukan untuk meningkatkan kelebihan dan meminimalisir kelemahan Melakukan kalkulasi atas perencanaan diatas. Melakukan analisis faktor internal dan eksternal yang akan mempengaruhi operasional Puskesmas. Menyusun proyeksi, hal ini berupa perkiraan kenaikan atau penurunan pendapatan dan biaya yang akan diterima atau dikeluarkan di tahun anggaran atas berbagai macam pertimbangan diatas. Proyeksi pendapatan dan biaya yang disusun harus dilampirkan dalam (Rencana Bisnis dan Anggaran)ย RBA BAB III. Untuk realisasi pendapatan yang harus dilampirkan adalah rincian pendapatan, sedangkan untuk realisasi biaya yang harus ditampilkan adalah rincian biaya, biaya per sumber, biaya per jenis, ringkasan program dan kegiatan, biaya rekap per unit, biaya rincian kegiatan per unit dan biaya per kegiatan. Dengan memperhatikan value added dalam dokumen dan efisiensi waktu dalam penyusunan lampiran realisasi pendapatan dan biaya dapat menggunakan Laporan RBA yang merupakan output dari Systemย  BLUD Syncore pada modul RBA. Hanya dengan satu kali input proyeksi pendapatan dan biaya di menu RBA, system secara otomatis akan menghasilkan berbagai macam laporan RBA yang dibutuhkan sebagai lampiran tersebut.   untuk lebih lengkapnya, silahkan download file di bawah ini: [download id=”611″]

Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Badan Layanan Umum Daerah Read More ยป

Penyusunan RBA BLUD : Penyusunan RBA BAB 1

ย Penyusunan RBA BLUDย  Artikel penyusunan RBA BLUD ini akan membahas mengenai Bab 1 RBA. Di mana RBA BAB 1 ini menjelaskan gambaran umum instansi atau UPT BLUD, visi dan misi, maksud dan tujuan, jenis pelayanan, serta susunan pejabat pengelola UPT BLUD. Gambaran Umumย Penyusunan RBA BLUDย  Gambaran umum berisi profil UPT BLUD yang menjelaskan sejarah, lokasi, bidang pelayanan secara garis besar, dan hal-hal lain yang dapat memberikan gambaran mengenai UPT BLUD terkait. Dalam gambaran umum ini juga dapat dijelaskan mengenai tugas dan fungsi UPT BLUD tersebut. 1.Visi dan Misi Visi merupakan tujuan yang akan dicapai oleh UPT BLUD dalam jangka panjang, sedangkan misi adalah langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan di sini adalah maksud dan tujuan dari penyusunan RBA BLUD pada tahun yang bersangkutan. Maksud penyusunan RBA BLUD di antaranya adalah sebagai dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran untuk periode satu tahun anggaran, yaitu menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, sebagai pedoman dalam penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLUD, memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran, dan menciptakan kepastian serta sinergitas perencanaan program kegiatan pelayanan. Sedangkan tujuan penyusunan RBA BLUD di antaranya adalah menjabarkan kinerja tahun berjalan, menjabarkan asumsi makro dan mikro, menjabarkan tingkat kinerja, menjabarkan analisis dan perkiraan biaya satuan, menjabarkan anggaran pendapatan dan biaya, menjabarkan besaran persentase ambang batas, dan menjabarkan rencana pengeluaran investasi atau modal. 3. Jenis Pelayanan Dalam sub bab jenis pelayanan ini dijelaskan jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh UPT BLUD secara rinci. 4. Susunan Pejabat Pengelola BLUD Dalam Susunan Pejabat Pengelola UPT BLUD ini disebutkan jabatan beserta nama-nama pejabatnya dan fungsinya masing-masing yang meliputi pimpinan BLUD, pejabat keuangan, serta pejabat teknis bidang pelayanan. Pejabat BLUD di sini bukanlah jabatan yang baru, melainkan penunjukkan. Contohnya pimpinan BLUD adalah direktur rumah sakit atau satker, pejabat keuangan ditunjuk adalah kepala tata usaha di mana kepala TU membawahi Keuangan, sedangkan pejabat teknis BLU/BLUD bisa lebih dari satu orang, alasan ini adalah sebuah sater yang besar akan memiliki banyak pejabat teknis.   untuk melihat lebih detail penyusunan RBA BLUD silahkan unduh file RBA BAB 1ย  atau silahkan kunjungi web Syncoreย 

Penyusunan RBA BLUD : Penyusunan RBA BAB 1 Read More ยป

RBA BAB IV: Proyeksi Keuangan Tahun Yang Akan Datang

RBA BAB IV memuat mengenai proyeksi keuangan yang akan datang. Asumsikan ini adalah tahun 2017, maka bab IV berisi proyeksi keuangan tahun 2018. Bab IV berisikan hal-hal sebagai berikut: Penjelasan: Di bab IV akan ditemui tabel prognosa dan royeksi keuangan, sebelum jauh untuk membahas prognosa dan proyeksi keuangan tahun yang akan datang, baiknya perlu untuk dipahami tentang prognosa dna proyeksi. Prognosa adalah perkiraan atas peristiwa yang akan terjadi yang berhubungan dengan akun yang berkaitan dengan pelaporan keuangan. Prognosa di bab IV ini harus sama dengan prognosa di bab II taabel prognosa. Rumus untuk prognosa ini adalah contoh bulan Agustus, maka pembuatan prognosanya memiliki rumus : 8/12*realisasi s.d agustus. Sedangkan proyeksi adalah memperkirakan tentang keadaan masa yang akan datang dengan menggunakan data yang ada (sekarang). Proyeksi ini memiliki rumus sesuai dengan kebijakan instansi. Contoh instansi memperkirakan 2018 akan ada peningkatan sebesar 10%, data peningkatan 10% ini diperoleh dengan melihat riwayat 3 tahun sebelumnya di mana terjadi peningkatan dari tahun ke tahun Sistematika isi dari bab IV adalah progosa dan proyeksi laporan keuangan: Bab IV A : Neraca Prognosa yang ada di neraca bab IV = Prognosa yang ada di bab II. Proyeksi yang ada di Neraca bisa diambil dari asumi peningkatan yang terjadi. BAB IV B : Laporan Operasional Prognosa yang ada di Laporan Operasional bab IV = Prognosa yang ada di bab II. Proyeksi yang ada di Laporan Operasional bisa diambil dari asumi peningkatan yang terjadi. BAB IV C : Arus Kas Prognosa yang ada di Arus Kas bab IV = Prognosa yang ada di bab II. Proyeksi yang ada di Arus Kas bisa diambil dari asumi peningkatan yang terejadi. BAB IV D : CaLK CaLK ini adalah menjelaskan tentang 3 laporan di atas (neraca, laporan operasional dan arus kas) Format-format ini bisa diambil dari sistem Syncore BLUD yang sudah anda gunakan. Atau jika belum silahkan hubungi tim untuk mendapatkan demo.   Jika ingin melihat contoh dikumen Bab IV, silahkan download file berikut ini: [download id=”597″]

RBA BAB IV: Proyeksi Keuangan Tahun Yang Akan Datang Read More ยป

Scroll to Top