Mitra BLUD
Berbasis Teknologi

BLUD.co.id

Artikel

Pendampingan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD Puskesmas Kecamatan Tambora

PT Syncore Indonesia kembali diberikan kepercayaan untuk memberikan pendampingan dalam pelatihan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD) kepada Puskesmas Kecamatan Tambora. Kegiatan yang dilakasanakan selama 3 hari dimulai pada tanggal 8, 9 dan 10 November 2017 bertempat di Hotel Grage Ramayana Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, narasumber yang disediakan oleh PT Syncore Indonesia adalah Bapak Rudy Suryanto, S.E., M. Acc., AK., CA. dan Bapak Niza Wibyana Tito, M.Kom., MM. Narasumber- narasumber yang sudah berkompeten pada bidang BLUD. Bapak Rudy Suryanto, S.E., M. Acc., AK., CA. mengatakan bahwa masih banyak puskesmas di Indonesia yang sedang merintis untuk menjadi BLUD maupun yang belum menjadi BLUD. Padahal untuk baiknya Puskesmas-puskesmas di Indonesia harus BLUD agar mampu memaksimalkan pelayanan masyarakat. Kemudian masih banyak juga puskesmas yang merasa kebinggungan antara melakukan akreditasi terlebih dahulu atau harus menjadi BLUD terlebih dahulu, ternyata menurut Bapak Rudy Suryanto, S.E., M. Acc., AK., CA. akan lebih baiknya untuk bisa menjadi BLUD dan selanjutnya akreditasi, karena pada dasarnya tujuan BLUD ialah peningkatan pelayanan yang akhirnya bisa membantu suatu puskesmas untuk bisa memperoleh akreditasi. Dalam peningkatan pelayanan dalam puskesmas yang perlu disiapkan sehingga mempermudah dalam pembuatan perencanaan antara lain: Sarana prasarana yang memadai SDM yang cukup dari sisi kuantitas maupun kompetensi Sistem manajemen dan informasi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan krja perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. (pasal 1 Permendagri NO. 61/ 2007) Tujuannya adalah pemberian layanan umum secara efektif dan efisien sejalan dengan praktek bisnis yang sehat, yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang diselegasikan oleh kepala daerah. (Pasal 2 Permendagri NO. 61/ 2007) Prinsip yang harus dimiliki BLUD : Peningkatan pelayanan (kualitas/ mutu) Fleksibilitas Praktik bisnis yang sehat Kemudian dalam penjelasan yang dibawakan oleh Bapak Niza Wibyana Tito, M.Kom., MM. memberikan kesempatan untuk peserta melakukan praktik langsung dalam menggunakan Software Keuangan BLUD Syncore. Dalam kegiatan ini peserta yang mengikuti terlihat sangat serius mendengarkan setiap langkah-langkah yang disampaikan oleh Bapak Niza Wibyana Tito, M.Kom., MM. Dari narasumber-narasumber yang sudah berkompeten ini PT Syncore Indonesia percaya diri untuk terus mendampingi peserta hingga yang sudah mengikuti pelatihan ini mampu berdiri sendiri dan berkembang menjadi lebih baik.  

Pendampingan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD Puskesmas Kecamatan Tambora Read More ยป

Puskesmas Kecamatan Tambora Terbantu dengan Adanya Software PPK-BLUD PT Syncore Indonesia

Puskesmas Kecamatan Tambora Terbantu dengan Adanya Software PPK-BLUD PT Syncore Indonesia Pentingnya alat bantu dalam penyusunan rencana bisnis dan anggaran (RBA) dan laporan keuangan berbasis standar akuntansi keuangan (SAK) mendorong Puskesmas Kecamatan Tambora tertarik bekerjasama dengan PT Syncore Indonesia. Bertempat di Hotel Grage Ramayana, pelatihan penyusunan RBA dan laporan keuangan SAK untuk Puskesmas Kecamatan Tambora ini dilangsungkan. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari dari hari Rabu, 08 Nopember 2017 hingga Jumโ€™at, 10 Nopember 2017. Puskesmas Kecamatan Tambora mengirimkan 8 orang perwakilannya, termasuk di dalamnya kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, Ibu dr Arhayati Wildani. Pelatihan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya guna meningkatkan rasa nasionalisme semua yang hadir. Pelatihan hari pertama ini diisi dengan pemaparan materi berkaitan dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pemateri dalam sesi ini adalah Bapak Rudy Suryanto. Di sesi kedua, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai penyusunan RBA. Pemateri pada sesi ini adalah Bapak Niza Wibyana Tito. Pada sesi ini, peserta pelatihan dipandu untuk melakukan pengklasifikasian daftar transaksi instansi mereka ke dalam akun-akun yang telah disiapkan. Terjadi beberapa kali diskusi dalam kegiatan ini guna menyamakan persepsi dan pengambilan keputusan. Pelatihan hari kedua dan hari ketiga diisi oleh Bapak Niza Wibyana Tito dan tim. Pada hari kedua dan ketiga ini, pelatihan difokuskan pada penggunaan software PPK-BLUD. Di hari kedua, peserta dipandu untuk melakukan input data penerimaan. Data penerimaan yang diinput adalah data penerimaan triwulan 1, yaitu dari bulan Januari hingga bulan Maret. Peserta terlihat sangat antusias dalam menggunakan software ini, dan mereka juga merasa terbantu oleh software ini. Di hari terakhir atau hari ketiga, peserta melakukan input data pengeluaran. Data pengeluaran yang diinput adalah data pengeluaran bulan Januari hingga bulan Maret. Sama seperti di hari kedua, peserta juga masih antusias dalam mengaplikasikan software PPK-BLUD ini. Setelah proses input data selesai, peserta diberi penjelasan mengenai alur pencatatan pada sistem dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaporan akuntansi.

Puskesmas Kecamatan Tambora Terbantu dengan Adanya Software PPK-BLUD PT Syncore Indonesia Read More ยป

Kemudahan Software Keuangan BLUD dirasakan Puskesmas Tambora

Kemudahan Software Keuangan BLUD dirasakan Puskesmas Tambora. Hal ini disampaikan oleh para peserta dari Puskesmas Tambora pada saat mengikuti Pelatihan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD berlangsung. Pelatihan berlangsung pada tanggal 8-10 November 2017 bertempat di Hotel Grage Ramayana Yogyakarta. Peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah 8 orang, mulai dari kepala Puskesmas, Pejabat Keuangan Puskesmas, Bendahara Puskesmass, Bagian Perencanaan beserta jajaran lainnya dari Puskesmas Tambora Jakarta Barat. Acara yang berlangsung dibagi menjadi enam sesi. Sesi pertama dan kedua merupakan sesi pemaparan teori mengenai PPK BLUD. Pemaparan mengenai teori PPK BLUD disampaikan oleh dua narasumber, yaitu Bapak Rudy Suryanto, S.E., Ak., M.Acc., CA. sebagai senior konsultan BLUD dan Bapak Niza Wibyana Tito, M.Kom., M.M. sebagai senior konsultan BLUD dan juga Direktur dari PT. Syncore Indonesia. Setelah sesi satu dan dua selesai, dilanjutkan sesi ketiga sampai dengan sesi keenam. Sesi selanjutnya ini adalah sesi praktik penggunaan software keuangan BLUD dengan melakukan input data keuangan real milik Puskesmas Tambora. Sesi praktik dibagi menjadi sesi tiga sampai sesi enam. Sesi ketiga adalah sesi praktik software bagian RBA. Peserta diarahkan dan didampingi untuk menginput data RBA tahu 2018 milik Puskesmas Tambora. Sesi tiga selesai tepat waktu dengan output Laporan RBA tahun 2018 Puskesmas Tambora yang dihasilkan oleh software. Dengan demikian dokumen RBA untuk BAB 3 dan BAB 4 sudah jadi. Kemudian dilanjutkan sesi keempat dan kelima yaitu pengarahan dan pendampingan input data penerimaan pada sesi empat dan input data pengeluaran pada sesi lima. Puskesmas Tambora mulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2017. ย Setiap satu peserta diberi tanggungjawab untuk menginput data penerimaan satu bulan yang harus diselesaikan. Setelah selesai input data kemudian hasil inputan di review bersama dan dipastikan data inputan sudah benar. Sesi terakhir dalam pelatihan ini adalah sesi akuntansi. Hal-hal yang dibahas selama sesi akuntansi adalah pengisian saldo awal, cara menginput hasil stock opname dan cara membuat jurnal penyesuaian di akhir periode akuntansi. Kemudian dilanjutkan posting dan menghasilkan Laporan Keuangan SAK BLUD. Kemudahan Software Keuangan BLUD dirasakan Puskesmas Tambora. Semua output dalam pelatihan ini sudah tercapai saat pelatihan berakhir. Output yang dihasilkan adalah Laporan RBA tahun anggaran 2018 dan Laporan Keuangan SAK Semester 1 tahun 2017 dan Lapooran Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran dan Biaya tahun 2017.  

Kemudahan Software Keuangan BLUD dirasakan Puskesmas Tambora Read More ยป

Dewan Pengawas Badan Layanan Umum

Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Badan Layanan Umum atau BLU merupakan instansi di lingkungan Pemerintah Pusat dan Daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat baik dalam penyediaan barang ataupun jasa tanpa mengutamakan profit/keuntungan. Badan Layanan Umum dalam melakukan kegiatan operasionalnya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan BLU maka dibentuklah Dewan Pengawas Badan Layanan Umum. Dalam pembentukan Dewan Pengawas Badan Layanan Umum berlaku hanya pada BLU yang memiliki realisasi nilai omzet tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir, minimum sebesar Rp 15.000.000.000,00 dan nilai aset menurut neraca, minimum sebesar Rp 75.000.000.000,00. Jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007 Tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum sebanyak 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang disesuaikan dengan nilai omzet dan/atau nilai aset, serta salah satu diantara anggota Dewan Pengawas ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengawas. Dimana nilai omzet merupakan jumlah seluruh pendapatan operasional yang diterima oleh BLU yang berasal dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat, hasil kerja sama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya. Sedangkan, nilai aset merupakan jumlah aktiva yang tercantum dalam neraca BLU pada akhir suatu tahun buku tertentu. Penetapan jumlah anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum ditentukan berdasarkan pada nilai realisasi nilai omzet dan nilai asset menurut neraca pada Badan Layanan Umum. Jumlah Dewan Pengawas Badan Layanan Umum ditetapkan sebanyak 3 orang untuk BLU yang memiliki realisasi nilai omzet tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir, sebesar Rp 15.000.000.000,00 sampai dengan Rp 30.000.000.000,00 dan memiliki ย nilai aset menurut neraca sebesar Rp 75.000.000.000,00 sampai dengan Rp 200.000.000.000,00. Sedangankan penetapan jumlah anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum dapat ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang untuk BLU yang memiliki ย realisasi nilai omzet tahunan menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir, lebih besar dari Rp30.000.000.000,00 dan memiliki nilai aset menurut neraca, lebih besar dari Rp200.000.000.000,00.  

Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Read More ยป

Stock Opname Persediaan BLUD

Stock opname persediaan BLUD bertujuan untuk mengetahui jumlah akhir dari persediaan. Stock opname persediaan BLUD ini biasanya dilakukan setiap semester untuk mengetahui saldo persediaan semester I danย  saldo persediaan akhir tahun. Hasil dari stock opname persediaan BLUD ini kemudian dilakukan penyesesuian dengan laporan akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan yang mencerminkan nilai persediaan yang sesungguhnya. Namun, terkadang bagian akuntansi mengalami kesulitan untuk mengolah data hasil dari stock opname persediaan BLUD ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, kami akan membahas mengenai jurnal penyesuaian untuk hasil stock opname persediaan. Berikut ini adalah data neraca saldo semester I: Tabel Neraca Saldo dan Hasil ย Stock Opname Persediaan BLUD 1. Persediaan ATK Diketahui bahwa hasil dari stock opname persediaan BLUD untuk ATK diketahui nilainya sebesar Rp 542.600.000 sedangkan nilai di neraca Rp. 557.600.00. Karena nilai di neraca lebih besar dibandingkan dengan nilai stock opname maka nilai persediaan di neraca harus dikurangi sebesar Rp 15.000.000 agar sama dengan hasil dari stock opname. Maka jurnalnya adalah: (Debit)ย  Biaya ATKย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  Rp 15.000.000 (Kredit)ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  Persediaan ATKย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย Rp 15.000.000 Catatan: Jika hasil stock opname persediaan untuk ATK lebih banyak dibandingkan nilai di neraca, maka jurnalnya tinggal dibalik. 2. Persediaan obat-obatan Diketahui bahwa hasil dari stock opname persediaan BLUD untuk persediaan obat-obatan diketahui nilainya sebesar Rp 41.540.000 sedangkan nilai di neraca Rp 76.540.000. Karena nilai di neraca lebih besar dibandingkan dengan nilai stock opname maka nilai persediaan di neraca harus dikurangi sebesar Rp 35.000.000 agar sama dengan hasil dari stock opname. Maka jurnalnya adalah: (Debit)ย  Biaya obat-obatanย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  Rp 35.000.000 (Kredit)ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  Persediaan obat-obatanย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย Rp 35.000.000 Catatan: Jika hasil stock opname persediaan untuk persediaan obat-obatan lebih banyak dibandingkan nilai di neraca, maka jurnalnya tinggal dibalik. 3. Bahan Makanan Pokok Diketahui bahwa hasil dari stock opname persediaan BLUD untuk bahan makanan pokok diketahui nilainya sebesar Rp 77.075.000 sedangkan nilai di neraca Rp 24.075.000. Karena nilai di neraca lebih kecil dibandingkan dengan nilai stock opname maka nilai persediaan di neraca harus ditambah sebesar Rp 54.000.000 agar sama dengan hasil dari stock opname. Maka jurnalnya adalah: (Debit)ย  Bahan makanan pokokย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย Rp 54.000.000 (Kredit)ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  Bahan makanan pasienย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย Rp 54.000.000 Catatan: Jika hasil stock opname persediaan BLUD untuk persediaan bahan makanan pokok lebih kecil dibandingkan nilai di neraca, maka jurnalnya tinggal dibalik. 4. Bahan Kimia Diketahui bahwa hasil dari stock opname persediaan BLUD untuk bahan kimia diketahui nilainya sebesar Rp 97.075.000 sedangkan nilai di neraca Rp 52.075.000. Karena nilai di neraca lebih kecil dibandingkan dengan nilai stock opname maka nilai persediaan di neraca harus ditambah sebesar Rp 45.000.000 agar sama dengan hasil dari stock opname. Maka jurnalnya adalah: (Debit) Persediaan bahan kimiaย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  Rp 45.000.000 (Kredit)ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย Biaya bahan kimiaย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย  Rp 45.000.000 Catatan: Jika hasil stock opname persediaan ย untuk persediaan bahan kimia lebih kecil dibandingkan nilai di neraca, maka jurnalnya tinggal dibalik.      

Stock Opname Persediaan BLUD Read More ยป

Permasalahan Setelah Menjadi BLUD

Permasalahan Setelah Menjadi BLUD

Permasalahan Setelah Menjadi BLUD   Menjadi Badan Layanan Umum Daerah memanglah menjadikan pengelolaan satker menjadi lebih fleksibel di mana tidak lagi mengandalkan pemerintahan dalam pengelolaan dana. Ada fleksibilitas yang diberiikan kepada satker yang sudah menjadi BLUD, yaitu fleksibilitas mengelola dana pendapatan dari jasa layanannya sendiri. Fleksibilitas yang diberikan ini mengharuskan SKPD, dan juga BLUD harus menyusun pelaporan yang berbasis Standar Akuntansi Keuangan, di mana wajib menyusun laporan keuangan dengan standar akuntansi Keuangan. Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan yang sering diamalami setelah menjadi BLUD: Sulitnya bagi dinas Kesehatan yang memiliki banyak UPTD untuk mengonsolidasikan laporan-laporan yang dibutuhkan Masih terekndalanya pemahaman mengenai BLUD, sehingga menyulitkan BLUD di dalam pelaporan. Masih belum memahami RBA sehingga BLUD terkendala dalam penyusunan RBA Belum disusunnya laporan keuangan berbasis SAK dikarenakan belum adanya tenaga akuntansi, sehingga pada saat semester dan tahunan maka akan terkendala penyusunan laporan keuangan tepat waktu. Hal-hal di atas adalah beberapa kendala yang sering dialami oleh BLUD. Permasalahan yang hampir merata di semua BLUD yang baru, terutama BLUD di daerah-daerah yang jauh dari akses. Hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan aplikasi PPK BLUD, aplikasi bisa didapatkan demonya di demo.blud.co.idย  atau bisa dengan pelatihan-pelatihan yang Tim BLUD tawarkan, silahkan di cek di Pelatihan PRA BLUDย  Atau di Platihan Pasca BLUDย 

Permasalahan Setelah Menjadi BLUD Read More ยป

konsolidasi RKA dan RBA

Permasalahan Konsolidasi RKA dan RBA BLUD

Permasalahan Konsolidasi RKA dan RBA BLUD   Tata cara untuk melakukan konsolidasi biaya ke belanja untuk menyusun RBA dan RKA yang pertama adalah menyusun RBA definitif atau rincian RBA berbasis biaya. Penysusunan RBA definitif diklasifikasikan menjadi biaya operasional, biaya administrasi dan umum dan biaya non operasional. Menyusun RBA definitif yang baik adalah menyusun RBA per unit layanan di setiap UPTD. Masing-masing unit menganalisis dan menyusun rencana anggaran belanja yang kemudian akan di verifikasi oleh bagian aggaran. Setelah di verifikasi bagian anggaran menyusun RBA definitif untuk masing-masing unit berdasarkan biaya yang selanjutnya akan dikonsolidasikan menjadi belanja untuk penyusunan RKA Konsolidasi biaya ke belanja untuk menyusun RBA dan RKA dilakukan dengan cara mengelompokkan masing-masing biaya ke dalam tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai, belanja barang jasa dan belanja modal. Setelah selesai mengelompokkan masing-masing biaya ke dalam tiga jenis belanja maka langkah selanjutnya adalah menjumlahkan total masing-masing jenis belanja yang selanjutnya akan di susun menjadi RKA per jenis belanja. Berbeda dengan RBA yang berbasis unit, RKA berbasis kegiatan yaitu kegiatan peningkatan pelayanan BLUD. Sehingga dalam mengajukan RKA hanya diperlukan total jenis belanja pegawai, belanja barang jasa dan belanja modal.   artikel terkaitย Konsolidasi RKA ke RBA BLUD artikel terkaitย Konsolidasi Biaya ke Belanja untuk Menyusun RBA dan RKA

Permasalahan Konsolidasi RKA dan RBA BLUD Read More ยป

Permasalahan Setelah Menjadi BLUD

Pelatihan Aplikasi PPK BLUD Rumah Sakit Respira Bantul

Pelatihan Penyusunan RBA & Laporan Keuangan SAK oleh tim BLUD dari PT Syncore Indonesia yang diikuti oleh pegawai Rumah Sakit RESPIRA Bantul pada tanggal 06-07 November 2017 di Rumah Sakit RESPIRA Yogyakarta. Pelatihan ini dihadiri oleh 2 Orang Narasumber yaitu Bapak Andri Yandono SE,.MM & Ibu Putri Tami SE dari PT. Syncore Indonesia &. Pelatihan ini difokuskan agar semua peserta setelah selesai mengikuti pelatihan mampu menyusun RBA & Laporan Keuangan SAK sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya pelatihan ini diminta oleh Rumah Sakit RESPIRA Bantul untuk kemajuan BIMTEK, namun pada saat dilakukan praktek penyusunan RBA & Laporan Keuangan minat & antusias para peserta menjadi tinggi karena Aplikasi Software Keuangan BLUD PT Syncore Indonesia dapat membantu & merumuskan dengan tepat dan efektif bagaimana cara menyusun Laporan RBA sekaligus dapat menghasilkan Laporan Keuangan berbasis SAK. Sesi pertama pemaparan materi mengenai pola pengelolaan keuangan BLUD yang disampaikan berisi paparan regulasi yang mengatur BLUD dan apa hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh BLUD. Dilanjutkan sesi kedua, ketiga dan keempat yaitu sesi penyusunan RBA, Penerimaan dan Pengeluaran dengan menggunakan data real anggaran, BKU Penerimaan dan BKU Pengeluaran yang dimiliki oleh Rumah Sakit RESPIRA Bantul. Sesi terakhir yaitu sesi akuntansi adalah sesi konsolidasi data inputan penerimaan dan pengeluaran, saldo awal, stock opname dan jurnal penyesuaian yang diperlukan. Output dari pelatihan ini yaitu berupa Pelatihan & Ilmu yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit RESPIRA Bantul. Uniknya Rumah Sakit RESPIRA Bantul saat ini telah menggunakan SIM RS yang sudah disinkronkan untuk penyusunan RBA. Pembenahan RBA yang ada pada Rumah Sakit RESPIRA Bantul sebenarnya sangat dianjurkan, karena pada dasarnya RBA BLUD berbasis Unit Pelayanan bukan Kegiatan. Rumah Sakit RESPIRA Bantul masih menggunakan RBA berbasis kegiatan, sehingga ketika penyusunan & mapping kode akun pada aplikasi menjadi fokus utama dalam pelatihan ini, karena sangat berpengaruh pada Laporan Keuangan. Pelatihanpun telah selesai & ditutup oleh Ibu Putri Tami SE selaku Konsultan PT Syncore Indonesia. Untuk lebih jelas bagaimana RBA itu disusun silahkan berkunjung pada website kami : Penyusunan RBA PRA & Pasca. Selengkapnya silahkan Hubungi tim BLUD HP Konsultan BLUD :ย +62 813-6290-0800 Telp Kantorย  ย  ย  ย  ย  ย  ย  ย :ย (+62) 274 488 599  

Pelatihan Aplikasi PPK BLUD Rumah Sakit Respira Bantul Read More ยป

Konsolidasi RKA ke RBA BLUD

Konsolidasi RKA ke RBA BLUD 1.Mengenai konsolidasi antara RBA dan RKA, itu bagaimana? RBA merupakan bagian dari RKA karena masih dalam satu kesatuan. RBA BLUD dibuat rinci berdasarkan biaya, sedangkan APBD digelondong. Namun jika di RKA rencana belanja APBD dibuat rinci dan BLUD nya di gelondong. 2. Mengenai kesepakatan tim penilai Laporan Keuangan, bagaimana jika nanti yang dihasilkan sistem tidak sesuai yang diharapkan? Apakah Laporan Keuangan yang dihasilkan dari software BLUD Syncore diterima oleh tim penilai Laporan Keuangan Puskesmas? Untuk mengantisipasi hal ini maka pada hari pertama pelaksanaan pelatihan harus menghadirkan pihak-pihak terkait seperti BPKAD, BPK dan Bupati atau jajarannya supaya dapat melakukan penyamaan persepsi mengenai BLUD. Hal ini penting sebab BLUD ada hubungannya dari hulu hingga ilir, ini tidak masalah puskesmas saja, namun sampai kepada pemilik juga, sehingga seluruh persepsi segala jajaran harus sama. 3. Apakah di dalam pelatihan juga dibantu dalam menyusun kebijakan akuntansi? Masing-masing Puskesmas belum memiliki kebijakan akuntansi yang diatur dalam Perbup. Itu merupakan kewajiban BLUD. Peran Syncore disini adalah memberikan contoh dokumen yang dapat diunduh di web blud.co.id. Selebihnya harus masing-masing Puskesmas yang mengerjakan karena itu membutuhkan analisis. Tim Syncore hanya bisa membantu sampai kepada contoh dokumen kebijakan akuntansi yang sudah dibuat versi Syncore. silahkan dimanfaatkan.

Konsolidasi RKA ke RBA BLUD Read More ยป

Scroll to Top